Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Semarang (10/23) – Pada bulan September lalu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro megadakan kegiatan LIBFEST 2023 (Library Festival), sebuah program kegiatan lomba nasional essay dan video kreasi tiktok dengan tema “Library Branding: Libfluencer Berkarya di Era Masyarakat 5.0”. Lomba essay tersebut diikuti oleh seorang mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro, Nazwa Silva Alkatrin yang berhasil meraih juara 1 dalam lomba essay LIBFEST 2023 tersebut. Dalam essay berjudul “Integrasi Penggunaan Chatbot AI di Perpustakaan: Peningkatan Layanan Referensi Virtual”, Nazwa mengusulkan integrasi penggunaan chatbot AI di perpustakaan sebagai upaya peningkatan layanan referensi virtual.

Dalam essay-nya, Nazwa menjelaskan bahwa chatbot AI dapat menjadi solusi untuk meningkatkan layanan referensi virtual di perpustakaan. Chatbot AI dapat memberikan informasi dan menjawab pertanyaan pengguna secara cepat,  akurat, dan efisien. Selain itu, chatbot AI juga dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Asisten percakapan yang didorong oleh AI dapat mengubah layanan referensi konvensional dengan memberikan bantuan secara interaktif dan real time kepada pengguna perpustakaan.

Nazwa berpendapat bahwa integrasi chatbot AI di perpustakaan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kepuasan pengguna terhadap layanan referensi virtual
  • Mempermudah akses pengguna terhadap informasi dan layanan perpustakaan
  • Meningkatkan efisiensi kerja staf perpustakaan
  • Memungkinkannya adanya interaksi antara pengguna dengan pustakawan dan pengguna dengan database AI

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perpustakaan di Indonesia untuk mengintegrasikan chatbot AI dalam layanan referensi virtual mereka. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, integrasi chatbot AI dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan layanan referensi virtual di perpustakaan.