Semarang (03/23) — Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (Undip) telah menyelenggarakan kuliah tamu pada Rabu (8/3/2023)  pukul 09.00 – 11.00 WIB secara dalam jaringan (daring) melalui Zoom Meeting. Topik yang diusung dalam kuliah tamu ini adalah “Masa Depan Perpustakaan dan Pustakawan di Era ChatGPT (Artificial Intelligence)”.  Kegiatan ini diwajibkan bagi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB Undip yang tengah menempuh semester 4. Meskipun begitu, peserta kuliah tamu tetap berantusias mengikuti kegiatan. Hal ini terlihat, pada saat moderator, Nur’aini Perdani SP., M.A membuka sesi tanya jawab, terdapat tiga peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pembicara secara bersamaan. Selanjutnya, ketika pembawa acara, Luthfi Nurhayati, menanyakan kesan para peserta kuliah tamu, mereka mencurahkan kesan-kesan positif melalui chat box seperti “Seru”, “Mantap”, “Sangat bermanfaat”, dan lain-lain.

chatgpt ilpus undip

Dalam kuliah tamu ini mengundang seorang Dosen S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Program Studi Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Ida Fajar M.A, Ph.D sebagai pembicara. Adapun materi yang dibahas adalah “ChatGPT dan Perpustakaan: Peran perpustakaan di era disrupsi teknologi informasi”. Beliau memberikan gambaran mengenai pemanfaatan ChatGPT di perpustakaan yaitu sebagai bagian dari layanan referensi. ChatGPT mampu menjadi sumber referensi tambahan bagi perpustakaan dalam memberikan layanan referensi kepada pemustaka. Penerapan tersebut juga dikaitkan dengan penerapan metaverse di perpustakaan yang mampu memberikan layanan yang lebih menarik seperti book display, Machinima (video shot in a virtual environment), virtual conference, dan lain-lain.

Selain itu, Ida Fajar M.A, Ph.D memaparkan mengenai tren perpustakaan di masa kini adalah memproduksi informasi sebagai upaya pendokumentasian pengetahuan. Informasi yang diproduksi dapat dijadikan repositori yang tidak hanya terbatas pada karya tulis melainkan juga karya rekam. Misalnya, repositori foto, video, dan lain-lain. Dalam memproduksi informasi, perpustakaan dapat melibatkan masyarakat sebagai  kontributor.

Saat ini, perpustakaan di Indonesia masih kurang berkembang karena berkutat di otomasi sederhana yaitu sebatas katalogisasi, perpustakaan digital sederhana, adanya berbagai faktor administrasi yang harus diikuti, serta terdapat hal-hal yang dilepas begitu saja seperti koleksi referensi. Dampaknya secara perlahan perpustakaan ditinggalkan oleh pemustaka. Oleh karena itu, pustakawan perlu bersikap adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi dan memiliki pemikiran yang futuristik untuk mengembangkan perpustakaan sehingga perpustakaan tetap eksis di masa depan.

Dengan dilaksanakannya kuliah tamu ini, harapannya dapat memantik semangat mahasiswa Ilmu perpustakaan Undip untuk terus belajar dan mengembangkan pemikiran futuristik. Lebih lanjut, mahasiswa dapat terpacu untuk melakukan riset mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di perpustakaan sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan perpustakaan dan pemenuhan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian.