Semarang, 09 September 2020-Walaupun sedang terjadi pandemi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat pelajar khususnya mahasiswa untuk memperdalam keilmuan. Oleh sebab itu, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan Universitas Teknologi Mara dengan mengadakan kegiatan Visiting Virtual Lecturer berupa webinar melalui platform Zoom dengan kuota 280 orang. Webinar ini ditujukan bagi mahasiswa Ilmu Perpustakaan dari berbagai Universitas. Tetapi tidak hanya mahasiswa, dosen juga diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Webinar pada hari ini membawa tema “Information Literacy VS Digital Literacy” yang diisi oleh Dr. Shamila Mohamed Shuhidan dari Universitas Teknologi Mara dan di moderatori oleh Bapak Yanuar Yoga Prasetyawan selaku dosen Ilmu Perpustakaan, Universitas Diponegoro. Webinar ini berdurasi 1,5 jam dengan alokasi waktu 60 menit untuk penyampaian materi dan 30 menit untuk tanya jawab.
Pada webinar tersebut, Dr. Shamila menjelaskan mengenai perkembangan literasi informasi termasuk dengan standar dan skill apa saja yang diperlukan seseorang agar menjadi pribadi yang literate dalam era informasi. Topik ini juga dikaitkan dengan literasi digital yaitu literasi informasi digital.
Menurut penuturan Ibu Shamila, literasi informasi dan literasi digital memiliki definisi yang berbeda. Literasi informasi memuat bagaimana cara seseorang menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan serta memanajemen informasi, sedangkan literasi digital lebih ke penggunaan teknologi digital dalam mengolah informasi. Selain itu, menurut beliau skill dalam literasi informasi penting untuk diasah karena merupakan pembelajaran seumur hidup (long-life learning). Ketika seseorang menjadi masyarakat yang melek informasi, ia dapat mencapai semua tujuannya hingga akhir hayatnya. Hal inilah yang menyebabkan literasi informasi sangat penting untuk diajarkan kepada pelajar dalam lingkup sekolah dan perguruan tinggi sekaligus dalam dunia kerja seperti pekerja. Masyarakat harus dapat menyesuaikan tingkat literasinya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dr. Shamila berpesan bahwa “Dont Share if You Dont Sure”. Yang artinya apabila kita ragu terhadap suatu informasi maka jangan disebar luaskan terlebih dahulu hingga kita dapat mencari kebenarannya (fakta).
Setelah sesi materi, kegiatan webinar tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pemateri dengan peserta dengan mengajukan pertanyaan melaui chat box yang kemudian diubah menjadi mengaktifkan fitur raise hand dan menyalakan kamera untuk bertanya secara langsung yang dipandu oleh moderator. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama 128 peserta yang hadir dalam webinar tersebut