Tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan kurikulum baru yang lebih fleksibel dan memungkinkan mahasiswa bisa lebih bebas mengambil mata kuliah sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Kebijakan ini dilatarbelakangi banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak bisa mendapatkan kerja sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Atas kebijakan tersebut Mendikbud merancang kurikulum baru yang disebut kurikulum kampus merdeka.

Universitas Diponegoro sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi di Indonesia yang selalu mendukung kebijakan pemerintah mulai bergerak untuk melaksanakan kebijakan ini dengan cara mengintruksikan kepada seluruh program studi yang ada di Undip untuk segera merancang kurikulum kampus merdeka tersebut.  Sebagai upaya mendukung kebijakan kampus dan mendikbud Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan mengadakan Workhshop Kurikulum dengan tujuan:

  1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan kurikulum tahun 2017
  2. Merevisi dan memodifikasi kurikulum 2017 menjadi kurikulum kampus merdeka 2020. Workshop dilaksanakan secara daring dengan media Webex di hari pertama, di hari kedua dan ketiga  menggunakan media Microsoft Teams

Workshop hari pertama, Sabtu 2 Mei 2020 dengan narasumber Dr. Wina Erwina (Ketua Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi  Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia/APTIPI).

Workshop hari kedua, Sabtu, 9 Mei 2020 dengan nara sumber dari user dan alumni. Nara sumber dari user  Dr. Hartono, S.S., S.Hum. (Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta).

Dari alumni Arief Delta Riswanto, S.Hum. (Alumni yang bekerja sebagai Pustakawan  Ahli Pertama Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Perpustakaan  Nasional Republik Indonesia  Jakarta) dan  Dicki Agus Nugroho, S,Hum.(Alumni/Pustakawan Universitas Tidar Magelang)

Workshop tanggal 10 Mei 2020 Penyusunan kurikulum Merdeka 2020 oleh dosen-dosen program ilmu perpustakaan berdasarkan masukan dari para narasumber.