Semarang (06/23) Lolos pendanaan Belmawa Diktiristek Skema PKM VGK 2023. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan kegiatan yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Peluncuran PKM bertujuan untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa dengan pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi. PKM sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran dan kemahasiswaan yang merupakan misi dari Belmawa. Dalam penyelenggaraan PKM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Belmawa bekerja sama dengan seluruh perguruan tinggi di lingkungan Kemendikbudristek yang terdaftar dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti), salah satunya adalah Universitas Diponegoro.
Terdapat dua kategori PKM yaitu PKM Pendanaan yang meliputi delapan bidang PKM, yaitu PKM-RE; PKM-RSH; PKM-K; PKM-PM; PKM-PI; PKM-KC; PKM-KI; dan PKM-VGK dan PKM Insentif yang meliputi dua bidang PKM, yaitu PKM-GFT dan PKM-AI. Adapun alur kegiatan PKM adalah penyusunan proposal oleh tim lalu seleksi internal perguruan tinggi yang selanjutnya adalah seleksi proposal secara nasional untuk menentukan proposal yang layak didanai oleh Belmawa Kemendikbud Ristek. Muara PKM Pendanaan adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
PKM 2023 merupakan ajang kompetisi bergengsi bagi seluruh mahasiswa di Indonesia tanpa terkecuali saya dan teman-teman dari Universitas Diponegoro (Undip). Kami membentuk tim yang diketuai oleh Zahra Fadhilah Husna (Ilmu Perpustakaan 2021) dan beranggotakan Nabila Rizki Adinda (Ilmu Perpustakaan 2021), Aulia Zaskia Salma Afifa (Teknik Arsitektur 2021), dan saya sendiri Luthfi Nurhayati (Ilmu Perpustakaan 2021) dengan skema Program Kreativitas Mahasiswa-Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).
Dibentuknya tim ini karena adanya keresahan bersama terhadap maraknya kasus hoaks di Indonesia di tengah lajunya informasi yang memberikan berbagai dampak negatif bagi masyarakat mulai dari terpicunya respon emosional hingga terpecahnya persatuan bangsa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami mengusung gagasan dengan judul “Cermin Ajaib: Revitalisasi Peran Perpustakaan melalui Teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) sebagai Upaya Memerangi Hoaks”. Cermin Ajaib ini mampu merefleksikan informasi dan mengidentifikasi validitas sebuah informasi sehingga akan diketahui apakah informasi yang diperoleh bersifat fakta atau justru hoaks. Tim PKM VGK Cermin Ajaib berharap gagasan tersebut dapat menjadi konsep teknologi untuk mengidentifikasi hoaks, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa merefleksikan informasi yang didapat, dan meningkatkan peran perpustakaan dalam memerangi hoaks.
Terkadang ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan, kita terlalu berfokus pada hal-hal yang di luar kendali kita, “nanti kalau ikut lomba ini, kira-kira bisa menang atau nggak, ya?”. Ujung-ujungnya adalah ragu lalu menunda atau bahkan enggan untuk mengambil kesempatan itu. Sebenarnya, bukan tugas kita untuk menentukan apakah kita akan gagal atau berhasil, karena itu adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan. Justru tugas kita adalah mengusahakan yang terbaik sesuai dengan kapasitas kita. Akan lebih menenangkan hati dan pikiran jika kita fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti performa (usaha) kita ketika mengikuti perlombaan. Kalaupun kita gagal, itu bukan semata-mata karena dunia yang tidak adil ke kita dan bukan berarti kita kehilangan kesempatan untuk meraih keberhasilan suatu saat nanti. Justru gagal adalah bagian dari proses perjalanan menuju keberhasilan yang akan datang. Jika satu pintu tertutup, masih ada pintu lain yang bisa dibuka. Yang terpenting adalah kita punya kemauan untuk mencoba, karena angan angan atau rencana saja belum cukup untuk mengantarkan kita ke titik keberhasilan. Ibarat sebuah pintu, kita perlu usaha untuk membukanya, bukan? Saya berpegang pada prinsip “lebih baik gagal setelah mencoba daripada menyesal karena tidak pernah mencoba”.
Jadi, untuk teman-teman mahasiswa lainnya, jangan ragu untuk mencoba dan mengambil kesempatan yang ada khususnya terkait kompetisi ilmiah! Karena terkadang akan ada kejutan yang mungkin tidak disangka-sangka setelah kita mencoba. Kalau kita tidak mencoba, bagaimana kita akan tahu kejutan itu? Sesuai potongan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Stacey Ryan berjudul Fall in Love Alone yaitu, “If we never try, how will we know?”.
Penulis: Luthfi Nurhayati