Rangkaian acara Summer Course 2022 yang diselenggarakan secara online oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB Undip semakin hari semakin bertambah keseruannya. Kegiatan kali ini dimoderatori oleh salah satu dosen Ilmu Perpustakaan Undip yaitu Nur’aini Perdani SP, M.A. Sebelum acara dimulai, peserta disuguhkan oleh video lagu dolanan khas Jawa.
Sesi pertama acara ini dibawakan oleh Bapak Kusnandar, S.Sos., M.Si. yang menjelaskan tentang Cultural Documentation: Javanese Folksong. Bapak Kusnandar memulai sesi ini dengan mengutip suatu kalimat dari Phil Ochs yaitu “One good song with a message can bring a point more deeply to more people than a thousand rallies”. Yang berarti Satu lagu yang bagus dengan pesan didalamnya lebih baik daripada seribu demonstrasi. Lagu dolanan merupakan sebuah lagu yang memiliki makna mendalam, disampaikan secara turun temurun dengan lirik yang sederhana, memiliki ritme yang ceria serta berhubungan dengan suatu wilayah atau etnis tertentu.
Selanjutnya Bapak Kusnandar sedikit menyanyikan salah satu lagu dolanan yang sangat populer di Indonesia yaitu Gundul-Gundul Pacul yang ternyata memiliki makna yang sangat dalam. Lagu ini memiliki makna bahwa seorang pemimpin bukan hanyalah yang menggunakan mahkota di kepalanya, tetapi seseorang yang dapat membantu orang kesulitan dan memiliki tanggung jawab yang tinggi.
Bapak Kusnandar menyampaikan ada beberapa cara untuk mendokumentasikan lagu dolanan yaitu dengan cara:
- Inventarisasi, dilakukan melalui wawancara dan studi dokumen.
- Perekaman, dilakukan dengan rekaman audio dan video.
- Publikasi, dapat dilakukan dengan cara penerbitan, penyelenggaraan acara dan memperluas akses ke masyarakat.
Sesi selanjutnya adalah “Lagu Dolanan: the Javanese Folksong” oleh Ibu Rizki Nurislaminingsih, M.A. dan Bapak Totok Yasmiran. Pada sesi ini, Bapak Totok menyanyikan lagu dolanan berjudul Prau Layar yang memiliki pesan agar kita tidak lupa waktu dan Jago Kluruk yang memiliki makna orang yang bangun pagi-pagi dan pergi menanam padi di sawah. Pada kesempatan ini peserta diajak untuk bernyanyi bersama, walaupun lagu yang dinyanyikan berbahasa Jawa tidak menyurutkan semangat peserta untuk tetap berusaha melafalkannya.
Keseruan acara semakin bertambah disaat Zuraini Zahasimi, salah satu peserta asal Malaysia yang membagikan lagu daerahnya yaitu Putri Santubong lalu diikuti dengan peserta yang bernyanyi bersama meskipun sedikit kesulitan karena perbedaan bahasa dan pelafalan.