Semarang (18/3) – Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah melaksanakan kegiatan pelatihan softtskill aplikasi Senayan Library Manajeman System (SLiMS) pada Sabtu (18/3/2023). Acara ini dilaksanakan di ruangan A.3.11 Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Diponegoro dengan mengangkat tema “Explore and Introduce SLiMS: Modern Library Based on SLiMS Bulian 9”.

Seluruh mahasiswa semester dua Ilmu perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) diwajibkan mengikuti kegiatan pelatihan ini. Meskipun demikian para peserta tetap terlihat perhatian dan antusias selama acara berlangsung. Dipandu oleh Gani Nur Pramudyo sebagai moderator, peserta acara menunjukkan rasa antusiasnya melalui beberapa pertanyaan yang diajukan pada saat sesi tanya-jawab.

Dalam pembukaan dan pelaporan, kepala program Studi Ilmu perpustakaan, Heriyanto, Ph.D menyampaikan bahwa mahasiswa harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya “Kita tidak mungkin bisa expect bahwa kalian setelah ini kalian bisa menggunakan SLiMS, langsung expert di SLiMS, saya dulu juga memerlukan waktu kurang lebuh dua tahun. Tetapi ini penting untuk pengetahuan mengenal terlebih dahulu salah satu software pengelola data yang tidak hanya digunakan di Indonesia tetapi juga beberapa negara lain” ujar Heri.

Pelatihan ini mengundang dua narasumber yang kompeten dan berpengalaman. Sesi pertama membahas tentang instalasi SLiMS yang menghadirkan pustakawan senior BINUS Bekasi, Faishal Hidayatullah. Kemudian dilanjutkan sesi kedua yang membahas tentang modifikasi SLiMS dengan menghadirkan pustakawan Poli Teknik Kesehatan Semarang, Erwan Setyo Budi.

Dalam penyampaiannya Faishal Hidayatullah memenjelaskan bahwa SLiMS memiliki dua jenis, SLiMS portable dan SLiMS offline fixed installer. SLiMS portable cenderung mudah dijinstalasikan “Untuk SLiMS portable, instalasinya cukup salin, extract, dan jalankan” ujarnya.

Namun demikian stabilitas jangka panjangnya kurang stabil. Faishal menyebutkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh penyimpanan database “Karena saat kita menyimpan di flashdisk, kalau flashdisknya itu corrupt data sistemnya akan hilang. Apabila kita simpan di folder biasa apabila kita terkena virus datanya hilang”.

Sedangkan SLiMS offline fixed installer memiliki stabilitas jangka panjang yang cenderung stabil. “Kalau misalkan yang fixed installer database nya itu lebih stabil dan bisa diakses dengan user yang banyak” ucapnya.

Faishal Hidayatullah menyampaikan bahwa penginstalasian SLiMS fixed installer tidak terlalu sulit, “Untuk instalasinya kita hanya membutuhkan aplikasi XAMPP”. Beliau menjelaskan langkah-langkah pengistalasian SLiMS yang benar secara langsung

“Dari XAMPP itu nanti kemudian di running, klik data base, kemudian konfigurasi SLiMS, dan kemudian SLiMS sudah bisa digunakan” jelas Faishal sebelum mulai mempraktekkan instalasi SLiMS.

Pada sesi selanjutnya narasumber kedua, Erwan Setyo Budi menjelaskan bagaimana SLiMS bisa dimodifikasi pada berbagai aspek seperti tampilan beranda, warna tema, sambutan suara, menambahkan peta dan sebagainya. Beliau menjelaskan bahwa kita dapat melakukan modifikasi melalui kode html SLiMS yang tersimpan di komputer atau laptop. “Kita bisa rubah logo, maksimal 500 kb” ujarnya saat mencontohkan bagaimana merubah logo perpustakaan.

Erwan juga mengungkapkan bahwa SLiMS bisa di-online kan dengan bantuan server, “Server online kita bisa dapatkan dengan membeli, misalnya di Hostinger” ujarnya. Disamping server juga diperlukan domain tertentu sebagai alamat web atau website contohnya seperti .id atau .co.id yang mana alamat web ini juga merupakan layanan berbayar.

Acara ini ditutup dengan tepuk tangan meriah oleh para peserta. Acara pelatihan ini diharapkan dapat menjadi titik awal mahasiswa utamanya mahasiswa semester 2 untuk mengenal SLiMS secara lebih dalam. Lebih lanjut, mahasiswa diharapkan dapat terpantik untuk meningkatkan kemampuan penguasaan SLiMS masing-masing dengan melakukan explorasi secara mandiri sebagai usaha penguasaan teknologi dibidang perpustakaan.