Program Studi Ilmu Perpustakaan Undip kembali menyelenggarakan Guest Lecture melalui platform Zoom pada 25 Juni 2022. Mengangkat topik “Urgensi Kompetensi Komunikasi Ilmiah Pustakawan di Era 5.0”, Prodi Ilmu Perpustakaan Undip menghadirkan narasumber dari salah satu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya, Dr. Mukhlis, S.IP., M.IP. Guest Lecture ini dibuka untuk umum dan bersifat wajib untuk mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Undip. Dihadiri oleh 250 peserta, Guest Lecture ini berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari peserta.

Mukhlis menyampaikan bahwa komunikasi ilmiah terjadi dengan adanya dialog keilmuan. Dengan adanya dialog keilmuan, akan berdampak dengan terbentuknya jaringan sosial melalui saling berbagi (share), adanya sitir (cite), dan berlangsungnya diskusi (discuss). Melalui jaringan sosial tersebut, komunikasi ilmiah dapat membentuk suatu ruang sosial. Ruang sosial ini akan menciptakan relasi sosial antar individu, kelompok, maupun organisasi karena adanya transaksi intelektual yang dilakukan di dalam dialog keilmuan.

Selanjutnya Mukhlis menegaskan bahwa pustakawan dapat terlibat dalam suatu komunikasi ilmiah, karena pustakawan merupakan aktornya. Pustakawan memiliki kontribusi sebagai penulis, juga turut berperan untuk memfasilitasi pembaca melalui perpustakaan yang dikelolanya. Perpustakaan sendiri merupakan wadah untuk menghadirkan produk komunikasi ilmiah melalui publikasi ilmiah dalam bentuk cetak, elektronik, ataupun recording files yang dikoleksinya. Semua produk komunikasi ilmiah tersebut dapat diperoleh melalui perpustakaan. Namun, sebuah perpustakaan juga perlu mengembangkan inovasi dan kebermanfaatan dalam hal efektivitas informasi, efisiensi sistem, kepuasan, dan kemudahan di Era Society 5.0 ini.

Dalam hal inovasi dan kebermanfaatan, Mukhlis menyinggung perkembangan perpustakaan sebagai IT-Based. Dimana perkembangan ini bukan sekadar implementasi TI semata, tetapi pustakawan sebagai staf perpustakaan harus mampu memahami potensi adanya teknologi. Apalagi mengingat pustakawan memegang peranan penting sebagai kolaborator, kontributor, dan fasilitator. Hal ini dapat dikembangkan dengan cara peningkatan kinerja melalui skill dan kompetensinya sebagai aktor utama. Sebagai pemungkas sesi materi, Mukhlis berpesan, “Jadilah pustakawan hebat (kompeten) yang selalu terlibat dalam setiap fase pengembangan keilmuan.”