Semarang (10/24), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, mengadakan ajang penghargaan secara hybrid terkait perlombaan lomba nasional yang diadakan oleh Library Festival, HMPS Ilmu Perpustakaan Undip. Dalam perlombaan nasional tahun ini, mengusung 2 konsep perlombaan, yaitu journaling (scrapbook) dan poster digital dengan 2 sub tema berbeda, yaitu untuk poster terdapat “Artistic Tapestry: The Role of Libraries in Promoting Cultural Diversity” dan “Integrating Culture into Library Technology: Bridging Heritage and Innovation”, sedangkan journaling (scrapbook) mengusung sub tema “Artistic Tapestry: The Role of Libraries in Promoting Cultural Diversity”. Perlombaan tersebut berlangsung selama 34 hari dari tanggal 30 Agustus 2024 – 02 Oktober 2024.
Pada tanggal 04 Oktober 2024 – 10 Oktober 2024 berlangsunglah penilaian dari setiap juri masing-masing perlombaan dan menghasilkan nama-nama serta masing-masing karyanya, berikut sebagai pemenang lomba nasional Library Festival 2024.
Kategori Pemenang Lomba Journaling (Scrapbook):
- Zahra Fadhilah Husna (Undip)
(“Membaca Budaya Melalui iPusnas” Karya ini terinspirasi dari bagaimana perpustakaan berperan penting dalam upaya melestarikan budaya. Dengan titel sebagai sebuah agen budaya, sudah sepatutnya perpustakaan melayankan koleksi-koleksi yang mendokumentasikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Demikian pula yang diupayakan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas). Baik dalam format fisik maupun digital, Perpusnas menyajikan berbagai konten yang merekam ragam budaya Indonesia. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di seluruh Indonesia, Perpusnas mempersembahkan iPusnas, aplikasi perpustakaan digital yang menyajikan koleksi buku-buku elektronik. Berkat kemajuan teknologi, iPusnas dapat diakses secara fleksibel melalui gawai pinta, laptop, maupun PC tanpa batas ruang dan waktu. Agar dapat memudahkan pembaca untuk menemukan koleksi bertema kebudayaan, iPusnas menyediakan fitur “book category” atau “genre buku”. Dengan adanya fitur ini, pembaca dapat menyortir dengan cepat bacaan tentang budaya. Selain untuk memudahkan akses ke literatur mengenai budaya, penyajian konten buku elektronik pada iPusnas dapat menjadi sebuah sarana untuk mempromosikan kebudayaan di Indonesia. Dengan prinsip open access, yang artinya konten-konten iPusnas dapat diakses secara gratis oleh semua pembaca, akan memudahkan seluruh masyarakat Indonesia maupun luar negeri untuk membaca informasi yang komprehensif dan mendalam tentang keanekaragaman budaya Indonesia.)
- Wienneta Neysa Wierawan (Undip)
(Karya ini berjudul “Dream Library” yang menceritakan tentang perpustakaan impian saya. Berawal dari keunikan Microlibrary Warak Kayu yang ada di Kota Semarang, saya berandai-andai jika saya bisa mengembangkannya. Menggabungkan kemajuan teknologi dan budaya Indonesia ke dalam perpustakaan modern. Dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, saya ingin membuat persewaan Kindle dan headphone di perpustakaan untuk dapat memperluas bacaan dan meningkatkan minat baca melalui satu teknologi dalam genggaman tangan, serta menambah pengalaman unik dalam mengunjungi perpustakaan. Selain itu, juga menjadi daya tarik perpustakaan yang bisa mengundang anak muda untuk datang ke perpustakaan. Untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia, saya mendedikasikan “SATU SUDUT UNTUK NUSANTARA” di mana terdapat satu sudut perpustakaan berisikan buku-buku yang dapat memperkenalkan budaya Indonesia, mulai dari pakaian, kuliner, hingga adat istiadat yang unik. Tidak lupa mendekorasi perpustakaan dengan ornamen-ornamen kekayaan Indonesia, seperti Batik, Keris, patung pahatan, rumah adat, dan lain-lain.)
- Luse Dotrika Aruan (Undip)
(Journaling saya memuat tentang bagaimana perpustakaan memegang peran penting dalam melestarikan kebudayaan di tengah kemajuan teknologi.)
Kategori Pemenang Lomba Poster :
- Fadhil Khoiri (Undip)
(Marak teknologi apakah akan mengantikan peran perpustakaan dalam informasi dan budaya, Sebaliknya pepustakaan tumbuh memudahkan dan memperluas jangkauan dalam informasi. Menyelaraskan kebudayaan dengan satu sentuhan, sesuai dengan generasi mendatang pengunaan teknologi makin erat bahkan konsumtif. Karya ini mengeksplorasi sekaligus pelopor bagaimana teknologi modern digunakan oleh perpustakaan untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada seluruh dunia melalui konstribusi, integritas teknologi perpustakaan memperluas artefak, warisan, serta dokumentasi sejarah kepada yang sulit dijangkau. Perpustakaan sebagai pengolah dan mengedarkan data yang diolah berupa informasi sebagai jembatan pencegahanya kepunahan budaya. “Sampadayah Shaktikaranam Ekana Sparsena” (Memberdayakan Warisan dengan Satu Sentuhan) ditulis dengan bahasa sangsekerta merupakan bahasa pengantar zaman dahulu yang perlu dibudidayakan salah satunya dengan membiasakan pengunaannya. Pada konsep diatas poster juga menjelaskan bahwa tak perlu lagi mempelajari budaya dengan berkunjung langsung yang bisa menghabiskan banyak waktu, cukup dengan teknologi bisa mempelajarinya dimanapun, kapanpun, secara fleksibelitas dan efiesiensi. E-Library bentuk perpustakaan digital yang bisa diakses secara luas, membuka warna dan cakrawala merangkul naskah kuno berinovasi teknologi digitalisasi budaya.)
- Sabrina Bunga Cantika (Universitas Negeri Malang)
(Poster ini menggambarkan upaya untuk melestarikan dan mendokumentasikan warisan budaya suku-suku yang ada di Indonesia melalui platform perpustakaan digital. Di tengah latar belakang pemandangan alam yang indah dan beragam, poster menampilkan gambar-gambar yang mewakili berbagai suku, seperti pakaian tradisional, rumah adat, hewan khas nya, dan artefak budaya. Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna alami dan cerah, mencerminkan keanekaragaman budaya dan keindahan alam Indonesia. Dengan desain yang menarik serta informatif, poster ini menggambarkan perpustakaan digital menjadi jembatan antara tradisi dan teknologi, mempromosikan akses yang lebih luas terhadap warisan budaya Indonesia yang berharga.)
- Akhmad Riyanto (Undip)
(Poster ini menggambarkan perpustakaan modern dengan ada nya teknologi baru, perpustakaan menyediakan E-LIBRARY atau perpustakaan digital dimana untuk menjembatani kebudayaan membaca dengan menyeimbangi teknologi modern saat ini, jadi E-LIBRARY sangat membantu dan memudahkan bagi si pemustaka.)
Lomba nasional ini diharapkan sebagai suatu pengenalan lebih terhadap ilmu perpustakaan dan keberlanjutan teknologi yang bisa saling berkolaborasi dengan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan, sehingga bisa menjangkau lebih jauh masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tak hanya penghargaan lomba nasional saja, dalam acara tersebut terdapat talkshow dengan pemateri jarak jauh, penampilan dari mahasiswa ilmu perpustakaan undip dan saman FIB, serta hadiah menarik seperti voucher Oppa Fried Chicken dan produk Emina.
Penulis: Khaila Ananda Taqiyyah